close x
close x
Aremania: Islah Dengan Persikmania Bisa, Asal..
Ditulis Oleh We Aremania
Kamis, 21 Agustus 2014
( Dilihat Sebanyak 4306 Kali )

Wearemania.net - Banyak di antara Aremania
yang menyambut dengan senang islah yang dilakukan antara Persikmania
dengan Arema. Karena memang, perseteruan antara Malang dan Kediri bisa
diakhiri.
Namun, tidak sedikit dari pihak Aremania yang tidak bisa menjamin apakah islah itu berjalan dengan baik. Salah satu Aremania yang menyatakan islah itu berjalan dengan baik adalah karena ada syarat.
"Saya senang dan salut atas kawan-kawan di Kediri dengan datang dan kulonuwun ke Malang. Memang, jauh-jauh hari, Aremania membidik laga di kediri untuk didatangi dan ditonton secara langsung," kata Andik Arema di laman facebooknya.
"Saya pribadi menyatakan jika mereka punya niat baik dan istimewa, Insya Allah tidak salah seduluran dengan Aremania. Saya ingat saat Alm Sutarto dan Tembel yang juga melakukan komunikasi dengan kulonuwun terhadap orang-orang penting di Kediri saat Aremania bakal datang kesana,"
Beberapa Aremania menyatakan salah satu kunci islah adalah tidak adanya kostum hijau diantara warna ungu yang menyelimuti stadion Brawijaya.
Sebagai contoh, The Jakmania saat away Kediri juga merasakan kekecewaan saat jerseynya dibakar dan mendapatkan lemparan dari oknum berwarna hijau. The Jakmania yang punya hubungan baik dengan Persikmania diperlakukan demikian apalagi dengan Aremania yang baru saja melakukan itikad damai.
"Yang di Islah itu juga apa. Aremania tidak pernah berhadapan tawuran pada suatu laga Arema melawan Persik yang melibatkan Aremania dengan persikmania. Menurut saya tidak ada permusuhan secara langsung antara Aremania dan persikmania. Timbul masalah itu sebenarnya adalah karena adanya sengkuni sebagai pihak ke-3 yaitu bonek. Bila tidak mau ada gesekan lagi syaratnya mudah, Persikmania harus membuang bonek ketempat sampah, Oyi a jon," tutur Ongiz Nade Hadiningrat menimpali.
Keharusan tidak ada pihak ketiga juga dikomentari Joko Arema Pinggirkalilesti. Menurutnya memontum itu sudah ada saat beberapa Persikmania datang ke Malang saat Persik bermain di Kanjuruhan sewaktu Piala Gubernur dan ISL putaran pertama.
"Islah kipa, siapapun penggagasnya. Sebenarnya sudah lama ini digambar oleh nawak-nawak dengan momentum hadirnya Persikmania pada laga penyisihan grup barat ISL 2014 Arema Indonesia vs Persik di Kanjuruhan tempo hari," tutur pria yang bermukim di Arab ini.
Di akhir bahasan semua elemen di kubu Aremania pasti sudah setuju jika Islah sangat baik untuk kemajuan sepakbola nasional kedepan.
"Saatnya berpikir dewasa. Berpikir ke depan untuk persepak bolaan Indonesia. Semua suporter itu baik, Cuma oknumnya saja yang sering kali memprovokasi pihak lain," kata pemilik akun facebook OM Setan.
Namun, tidak sedikit dari pihak Aremania yang tidak bisa menjamin apakah islah itu berjalan dengan baik. Salah satu Aremania yang menyatakan islah itu berjalan dengan baik adalah karena ada syarat.
"Saya senang dan salut atas kawan-kawan di Kediri dengan datang dan kulonuwun ke Malang. Memang, jauh-jauh hari, Aremania membidik laga di kediri untuk didatangi dan ditonton secara langsung," kata Andik Arema di laman facebooknya.
"Saya pribadi menyatakan jika mereka punya niat baik dan istimewa, Insya Allah tidak salah seduluran dengan Aremania. Saya ingat saat Alm Sutarto dan Tembel yang juga melakukan komunikasi dengan kulonuwun terhadap orang-orang penting di Kediri saat Aremania bakal datang kesana,"

Sebagai contoh, The Jakmania saat away Kediri juga merasakan kekecewaan saat jerseynya dibakar dan mendapatkan lemparan dari oknum berwarna hijau. The Jakmania yang punya hubungan baik dengan Persikmania diperlakukan demikian apalagi dengan Aremania yang baru saja melakukan itikad damai.
"Yang di Islah itu juga apa. Aremania tidak pernah berhadapan tawuran pada suatu laga Arema melawan Persik yang melibatkan Aremania dengan persikmania. Menurut saya tidak ada permusuhan secara langsung antara Aremania dan persikmania. Timbul masalah itu sebenarnya adalah karena adanya sengkuni sebagai pihak ke-3 yaitu bonek. Bila tidak mau ada gesekan lagi syaratnya mudah, Persikmania harus membuang bonek ketempat sampah, Oyi a jon," tutur Ongiz Nade Hadiningrat menimpali.
Keharusan tidak ada pihak ketiga juga dikomentari Joko Arema Pinggirkalilesti. Menurutnya memontum itu sudah ada saat beberapa Persikmania datang ke Malang saat Persik bermain di Kanjuruhan sewaktu Piala Gubernur dan ISL putaran pertama.
"Islah kipa, siapapun penggagasnya. Sebenarnya sudah lama ini digambar oleh nawak-nawak dengan momentum hadirnya Persikmania pada laga penyisihan grup barat ISL 2014 Arema Indonesia vs Persik di Kanjuruhan tempo hari," tutur pria yang bermukim di Arab ini.
Di akhir bahasan semua elemen di kubu Aremania pasti sudah setuju jika Islah sangat baik untuk kemajuan sepakbola nasional kedepan.
"Saatnya berpikir dewasa. Berpikir ke depan untuk persepak bolaan Indonesia. Semua suporter itu baik, Cuma oknumnya saja yang sering kali memprovokasi pihak lain," kata pemilik akun facebook OM Setan.
Gunakan tombol ← → di keyboard Anda untuk berita lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar