(Wearemania.net) - Bisa dibilang ini adalah periode buruk Arema, meskipun secara hasil masih ada yang lebih buruk yaitu di tahun 2003. Namun kondisi Arema saat itu membuat siapapun maklum prestasi Arema yang ada di peringkat ke-12 sangat maklum.
Arema mengawali kompetisi Indonesia Super League (ISL) dengan materi kelas dua. Skuat juara plus runnerup di musim sebelumnya bedol desa ke kompetisi IPL yang disahkan oleh rezim PSSI Baru. Tidak hanya pindah, di tahun itu ada dua Arema yang berkompetisi di dua tempat.

Laga Perdana ISL 2012 Kalah Melawan Persela
Permasalahan legalitas masih diperbedatkan, masing-masing punya versi dan berhak mengklaim yang paling benar. Dari kubu IPL, mereka sempat menjadi tim kaya dengan dukungan Aremaniayang melimpah. Deretan skuat semacam Noh Alamshah, Roman Chmelo, Esteban Guillen plus pelatih Milomir Seslija menjadi sebuah kematangan tim yang sangat menakutkan di awal kompetisi. Namun, kebobrokan manajemen membuat tim itu oleng dan sebagian pemainnya pindah ke ISL di putaran kedua.

Dukungan Suporter Sedikit
Sementara dari Arema ISL, pemain kelas dua ini terpontang-panting menghadapi lawan level atas di ISL. Kondisi inilah yang menyebabkan stadion sepi. Hanya Aremania sejati yang bisa disebut sebagai suporter setia.
Konflik berkepanjangan di Arema IPL yang sepertinya sengaja diciptakan oleh pengurus membuat angin berubah haluan. Lima pemain berkarakter Malang di putaran kedua yaitu Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Kurnia Meiga, Sunarto, dan John Alfarizi memilih hengkang.
"Saya ke ISL karena jaminan kenyamanan dalam bermain mas," kata Dendi Santoso, pemain yang pertama kali memutuskan hijrah.
Di awal putaran kedua, Arema mencoret 12 pemain. Pencoretan itu dilakukan karena kontribusi pemain yang sangat minim. Sebagai ganti, manajemen mengontrak 12 pemain baru.
Selain pemain, dukungan Aremania pun mengalir untuk mendukung perjuangan Arema lolos dari zona degradasi dimana di awal putaran kedua, Arema berada di peringkat ke-18.

Putaran Kedua Awal Perjuangan Arema
Perjuangan itu menemui hambatan terjal saat Arema kalah tiga kali berturut-turut di laga away. Melawan Persiwa, Persipura dan Persiran. Suporter pun protes, uniknya protes itu dikarenakan karena Arema memakai jersey away berwarna kuning.
"Kuning bukan warna away kita, jangan pakai itu lagi," kata sebagian suporter.

Atraksi Suporter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar